HomeMengenal Lupus Eritematosus Sistemik: Gejala dan Cara Pengobatan

Mengenal Lupus Eritematosus Sistemik: Gejala dan Cara Pengobatan

Mengenal Lupus Eritematosus Sistemik: Gejala dan Cara Pengobatan

  • Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythematosus/SLE) adalah salah satu jenis penyakit autoimun kronis yang paling kompleks. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi justru menyerang jaringan sehat. Akibatnya, peradangan dapat muncul di berbagai organ vital seperti ginjal, jantung, paru-paru, otak, hingga kulit.

    SLE sering disebut sebagai penyakit seribu wajah karena gejalanya sangat beragam dan dapat menyerupai penyakit lain. Hal ini yang membuat diagnosis lupus cukup sulit dan sering terlambat dikenali.


    Gejala Lupus Eritematosus Sistemik

    Gejala lupus bervariasi dari ringan hingga berat, bahkan bisa hilang timbul. Beberapa gejala yang paling umum antara lain:

    • Rasa lelah berlebihan yang tidak hilang meski sudah beristirahat.

    • Ruam kulit berbentuk kupu-kupu di pipi dan batang hidung.

    • Nyeri pada persendian, biasanya di tangan dan kaki.

    • Demam tanpa sebab jelas.

    • Rambut rontok dan sariawan berulang.

    • Gangguan organ dalam, seperti sesak napas akibat radang paru, gangguan ginjal, atau masalah pada jantung.

    • Gejala neuropsikiatri, misalnya sakit kepala, gangguan kognitif, depresi, hingga kejang.

    Karena luasnya spektrum gejala, penderita SLE sering kali memerlukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, urine, pencitraan (rontgen, ekokardiogram), dan bahkan biopsi ginjal atau kulit untuk menegakkan diagnosis.


    Pengobatan Lupus Eritematosus Sistemik

    Hingga saat ini, lupus belum dapat disembuhkan total. Namun, berbagai pilihan terapi dapat membantu mengontrol peradangan, meredakan gejala, serta mencegah kerusakan organ lebih lanjut.

    Beberapa pendekatan pengobatan antara lain:

    1. Obat-obatan standar

      • Hydroxychloroquine: awalnya obat malaria, efektif untuk ruam kulit dan radang sendi.

      • Kortikosteroid: menekan peradangan pada kasus flare yang berat.

      • Imunosupresan: seperti azathioprine, cyclophosphamide, atau mycophenolate mofetil, digunakan untuk kasus berat seperti lupus nefritis.

    2. Terapi biologis

      • Penelitian terbaru menunjukkan efektivitas belimumab, obat biologis yang menargetkan sel B penyebab lupus.

      • Terapi biologis lain sedang dikembangkan, termasuk yang menargetkan sitokin tertentu.

    3. Perubahan gaya hidup

      • Menghindari paparan sinar matahari langsung.

      • Menjalani pola hidup sehat: tidak merokok, olahraga ringan, tidur cukup, dan menjaga pola makan bergizi.

      • Mengelola stres melalui meditasi atau yoga.

    4. Pemantauan rutin

      • Pasien lupus perlu pemeriksaan berkala untuk mendeteksi komplikasi, misalnya kerusakan ginjal, gangguan jantung, atau masalah neurologis.

Related Post